Apkasi berharap Konferensi Tingkat Tinggi G20 bisa menghasilkan kesepakatan-kesepakatan yang berdampak positif bagi meningkatnya perekonomian daerah.
INDONESIAKUSATU.COM, Jakarta – Indonesia harus dapat memanfaatkan momentum Presidensi G20 tahun 2022 untuk melakukan diplomasi ekonomi dengan negara-negara sahabat dan kalangan dunia usaha atau investor luar negeri. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Sutan Riska Tuanku Kerajaan pada acara pembukaan Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2022 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (20/07) yang mengangkat tema “Pulihkan Ekonomi Daerah melalui Jejaring Global”. Ia menyatakan, tema ini berkaitan erat dengan tema G20 “Recover Together” mengingat pemulihan ekonomi daerah tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, namun harus dilakukan secara bersama-sama melalui jejaring nasional dan global.
Bupati Dharmasraya, Sumatera Barat ini menekankan, investasi yang diharapkan adalah investasi yang berkelanjutan, membawa manfaat langsung bagi rakyat kabupaten, tidak merusak lingkungan, dan menghormati kearifan lokal.
“Adalah tugas kita, para bupati sebagai kepala daerah yang mendapat mandat langsung dari rakyat untuk mewujudkan kesejahteraan yang berkelanjutan,”kata Riska.
Ia memaparkan tentang situasi global saat ini sedang berada pada momentum sejarah yang menentukan. Dunia dan Indonesia sedang menggeliat bangkit setelah dipukul pandemi selama lebih dari dua tahun. Harapan rakyat begitu besar agar roda perekonomian kembali bergeliat secara normal, terangnya, dan ini menjadi tantangan bagi pemerintah pusat, daerah, hingga dunia usaha untuk menjawab harapan tersebut.
Riska menegaskan dukungan Apkasi pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dan berharap forum internasional itu bisa menghasilkan kesepakatan-kesepakatan yang berdampak positif bagi meningkatnya perekonomian daerah hingga pada akhirnya turut berkontribusi pada perekonomian nasional.
UMKM sebagai prioritas
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian membuka kegiatan AOE 2022 yang berlangsung selama tiga hari (20-22 Juli). Tito menekankan kembali peran penting sektor UMKM sebagai penyangga perekonomian yang telah terbukti mampu bertahan di beberapa situasi krisis termasuk saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia sejak Maret 2020 sehingga harus menjadi prioritas.
Dalam kondisi hampir semua daerah stagnan dan bahkan minus pertumbuhan ekonominya, ungkap Tito, ada empat provinsi yang mampu bertahan, yakni Papua, Maluku Utara, Sulawesi Tengah yang ditopang oleh investasi besar, dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang bertumpu pada sektor UMKM.
“Yogyakarta ini menarik karena di sana tidak ada investasi besar. Ketika kami menerjunkan tim untuk memonitor kondisi di lapangan ternyata kuncinya adalah UMKM yang oleh Sri Sultan benar-benar dihidupkan,”jelas Tito.
Belajar dari keberhasilan Yogyakarta, imbuhnya, yang dapat ditiru adalah pentingnya dukungan dari pemerintah dalam bentuk regulasi, kebijakan afirmasi untuk membantu UMKM, dukungan perbankan dalam hal permodalan, dan penyediaan platform marketplace untuk produk-produk UMKM.
Dalam situasi global yang sedang tidak baik-baik saja, lanjut Tito, suasana krisis mulai terasa dampaknya mulai dari mulai sektor pangan, energi, keuangan dan merembet ke politik. Ia mengingatkan tentang situasi krisis yang dapat memengaruhi keputusan investor dalam menempatkan dananya. Kondisi ini tentunya menimbulkan kerawanan terjadinya pelarian modal, khususnya di sektor nonriil seperti pasar saham dan portofolio. Terkait hal ini, paparnya, UMKM menunjukkan sebagai sektor yang benar-benar sektor riil yang kemungkinan terjadinya pelarian modal (capital flight) jauh lebih rendah dibanding dengan sektor lainnya.
Ia mengapresiasi kegiatan pameran Apkasi Otonomi Expo yang memiliki magnitude sangat besar dalam mendukung pertumbuhan UMKM dan memancing para pelaku usaha lainnya untuk berbuat yang sama dalam membesarkan UMKM. AOE 2022 diikuti oleh 123 pemerintah kabupaten, 5 perusahaan swasta, dan 2 BUMN yang menempati 247 stand dan siap berkolaborasi dengan para buyer dan investor potensial. Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Pertanian Sahrul Yasin Limpo, para bupati, dan duta besar dari sejumlah negara.
Sumber : Majalahpajak.net
Foto : majalahpajak.net