INDONESIAKUSATU.COM – Dikutip dari Majalahpajak.net, bahwa hingga Juni 2022, PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PII yang berada di bawah pengawasan Kementerian Keuangan RI selama ini telah memberikan penjaminan kepada 42 proyek senilai Rp 476 triliun. Dari total proyek itu, 31 proyek merupakan kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) senilai Rp 463 triliun, sementara proyek non-KPBU sebanyak 11 proyek senilai Rp 11 triliun.
“Secara keseluruhan dari sisi penjaminan di bidang infrastruktur baik dengan skema KPBU, maupun non-KPBU, kami diberikan mandat untuk memberikan penjaminan kredit pinjaman,” kata Direktur Utama PT PII Wahid Sutopo, di acara Media Luncheon di Jakarta, Rabu (13/7/2022).
Wahid mengungkapkan, 42 proyek yang ditangani saat ini PII berasal dari 6 sektor mencakup sektor pembangunan jalan raya, sektor ketenagalistrikan, sektor transportasi, sektor informasi, komunikasi, serta sektor air minum yang tersebar di seluruh Indonesia.
Adapun beberapa infrastruktur yang dijamin oleh PII di antaranya PLTU Batang dengan nilai penjaminan Rp 61,5 triliun, pengembangan jaringan distribusi Kalimantan-Maluku-Papua senilai Rp 29,9 triliun, dan Tol Gedebage-Tasik-Cilacap mencapai Rp 56,2 triliun. Selain itu, Tol Probowangi dengan nilai penjaminan Rp 23,4 triliun, Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo Rp 28,6 triliun, serta Jalan Tol Gilimanuk–Mengwi Rp 24,6 triliun.
Di kesempatan yang sama, Direktur Keuangan PII Donny Hamdani mengatakan, penjaminan kredit muncul atas respons untuk kebutuhan yang timbul akibat pandemi Covid-19. Penjaminan ini diberikan karena BUMN menjalankan sejumlah proyek yang ditugaskan pemerintah.
“Ini disebut penjaminan kredit juga atau obligasi, tapi untuk BUMN yang terdampak pandemi maupun yang memperoleh penugasan pemerintah,” sambung Donny.
Sementara itu, Direktur Bisnis PII Andre Permana memaparkan, perusahaan pelat merah ini juga berkontribusi dalam penyediaan infrastruktur berkelanjutan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Misalnya saja pembangunan 15 jalan tol sepanjang 745,01 kilometer dengan total investasi Rp 248,6 triliun.
“(Infrastruktur ini) meningkatkan aksesibilitas dari atau ke pusat perekonomian, kawasan industri, kawasan permukiman, dan pariwisata. Juga efisiensi waktu perjalanan (travel time) sekaligus menurunkan konsumsi bahan bakar sehingga berpotensi menurunkan emisi kendaraan,” ucap Andre.
Di sektor pengadaan air bersih, PII berkontribusi terhadap peningkatan persentase ketersediaan air bersih nasional dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui ketersediaan air bersih. PII terlibat pada 5 Proyek SPAM yang berdampak kepada 1,95 juta jiwa di 391 ribu sambungan rumah, dengan total investasi Rp 4,1 triliun.
“Proyek air minum ini menggunakan sumber air dari Waduk Jatiluhur yang dibangun untuk jaringan transmisi, memungkinkan untuk mengalirkan air salah satunya ke Jakarta, dan beberapa kota di Jawa Barat,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Andre juga menyebut PII berkontribusi pada 4 Proyek Information and Communication Technology (ICT) sepanjang 8.479 km untuk pembangunan fiber optic dan SMF 150 GBps dengan total investasi Rp 13,8 triliun, dan juga 5 pembangkit renewable energy dengan nilai total investasinya sebesar Rp. 52,1 triliun.
Kontribusi ini untuk membantu pemerintah memenuhi target dalam peningkatan dan pemerataan akses konektivitas data, informasi, dan komunikasi di seluruh wilayah Indonesia; lalu menghubungkan seluruh Indonesia secara digital, dan meningkatkan efektivitas komunikasi dan kesiapan era 4.0.
Selanjutnya, PII juga terlibat dalam pembangunan 5 pembangkit energi terbarukan dengan total nilai investasi mencapai Rp 52,1 triliun. Diharapkan, PII bisa membantu pemerintah dalam upaya peningkatan rasio elektrifikasi nasional dan berkontribusi dalam pemenuhan target pemerintah untuk peningkatan rasio bauran energi baru terbarukan.
“Harapannya bisa membantu pemerintah mencapai target NDC (Nationally Determined Contribution). Ini juga membantu lebih menciptakan bauran energi terbarukan, kita tidak bergantung pada bahan bakar fosil, tetapi menggunakan proyek energi baru terbarukan,” pungkas Andre.
Sumber berita : Majalahpajak.net
Sumber Foto : Majalahpajak.net