Thursday, August 21, 2025
More

    Latest Posts

    Pensiunan BUMN Tiba di Aceh Setelah Perjalanan Bersepeda 36 Hari dari Jakarta

    indonesiakusatu.com – Seorang pria tua yang bernama Denni Sudiyono usia 67 tahun pensiunan BUMN di Jasa Marga, mengayuh sepeda,dengan wajah yang semangat walaupun lelah ramah pada semua orang yang ditemuinya.

    Denni berasal dari Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, dan saat ini menetap di Pasar Minggu, Jakarta . Beliau dating ke Kantor Serambi Indonesia dengan menceritakan kisahnya di Usianya yang sudah senja.

    Ia menempuh ribuan kilometer dan menghabiskan sebulan lebih dari Jakarta ke Aceh dengan menaiki sepeda dengan luar biasa. Ia telah menginjakkan kakinya di ujung barat Indonesia, tepatnya di Kilometer Nol, Pulau Sabang  pada Senin (18/8/2025).

    Denni Sudiyono bersama Monang Sihombing

    “Perjalanan dari Jakarta ke Kilometer Nol di Sabang memakan waktu sekitar 36 hari. Kemarin (Senin) saya pertama kali sampai di Kilometer Nol Indonesia,” ungkapnya yang penuh semangat.

    Selama 36 hari melakukan perjalanan, cerita Denni, ia memilih rute lintas barat Sumatera. Artinya, ia melewati Provinsi Lampung, Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh.

    Dalam sehari, ia mampu mengayuh sepeda sejauh 100 kilomter, melewati pegunungan dan panas terik yang menyengat tubuhnya.

    Denni mengaku tidak terlalu fokus pada perlengkapan mahal. Sepedanya bahkan merupakan hadiah, tasnya dari ember bekas, dan perlengkapan lainnya pun ia siapkan ala kadarnya.

    Selama di perjalanan, ia banyak dibantu oleh pihak kepolisian. Diberikan tempat tidur untuk beristirahat di Polsek dan Pos Polisi, dan bahkan disediakan makanan.

    “Ketika sudah sore hari, saya selalu mampir ke Polsek. Saya diterima baik dan diizinkan untuk beristirahat. Padahal saya cuma numpang istirahat, tapi tiba-tiba sudah disediakan nasi bungkus. Hampir semua seperti itu,” pujinya atas kebaikan anggota polisi. 

    Ketika memasuki Aceh, suasana Denni langsung berubah. Jalan yang dilalui sungguh mulus, pemandangan yang indah, dan orang-orangnya yang ramah. Saat melintasi wilayah Kecamatan Sultan Daulat, Subulussalam, ada yang mencuri perhatiannya. Ia pun langsung menghentikan sepedanya.

    Denni Sudiyono bersama Monang Sihombing sama-sama hobby bersepeda

    Saat itu sedang ada acara hajatan pernikahan. Rasa penasaran Denni untuk melihat prosesi dan pengantin memakai baju Aceh.

    Ia kemudian meminta izin untuk berfoto dengan pengantin yang sedang menggelar hajatan tersebut.

    Namun saat ia akan melanjutkan perjalanan, langkahnya kemudian di setop oleh yang menggelar hajatan.

    “Pak.. pak.. makan dulu sini,” ujar Denni yang menirukan perkataan pemilik hajatan tersebut.

    Dalam perjalanannya, ia merasa selalu dipertemukan dengan orang baik. 

    , dengan jalan yang mulus dan masyarakat yang sangat ramah serta terbuka.

     “Ini nazar saya. Gowes solo untuk merayakan hidup,” ujarnya.

    Kisah perjalanan panjangnya diharapkan menjadi inspirasi bagi banyak orang bahwa keterbatasan usia bukanlah halangan untuk berkarya dan memberi teladan. Denni memang bukan atlet atau pesepeda profesional. 

    Ia menyebut dirinya hanya seorang amatir yang sudah menyukai sepeda sejak muda.

    Kecintaannya pada sepeda tetap terjaga bahkan saat bekerja sebagai pegawai di Jasa Marga.

    Latest Posts

    Don't Miss

    Stay in touch

    To be updated with all the latest news, offers and special announcements.